MERCEDES BENZ OC 500 RF 2542
Chassis OC 500 RF-2542 pertama sebetulnya sudah dipersiapkan sejak triwulan keempat 2013 lalu. Satu unit diantaranya telah selesai dibangun di Karoseri Adiputro untuk PO Kurnia, dan kini beroperasi melayani rute Banda Aceh – Medan.
PT. Mercedes-Benz menunggu waktu yang pas untuk memperkenalkan chassis dengan mesin bertenaga besar dan panjang 13,5 meter. Dimensi panjang bus ini 1,5 meter lebih panjang dari bus pada umumnya, tenaganya 422HP. Maklum tahun 2014 adalah tahun politik, mulai pemilu legislatif hingga pemilu presiden yang menyita perhatian seluruh masyarakat Indonesia sedikitnya delapan bulan. Beberapa operator bus potensial sesekali diajak untuk melihat chassis ini secara terbatas mengingat banderol harga Rp. 1,5 miliar yang bisa menyentuh dasar kantong operator bus. chassis OC 500 RF-2542 tidak diproduksi di Fasilitas Perakitan PT MBI di Wanaherang. Mereka mendatangkan dalam bentuk completly built up. "Tergantung regulasi pemerintah yang memungkinkan populasi chassis bus ini bisa bertambah. Sementara ini kami melihat untuk merakit chassis di Wanaherang dari sisi teknis dan cost tidak sepadan," kata dia.
Dirakit di Spanyol, Mercedes Benz OC500RF-2542 dibekali dengan mesin turbo intercooler dengan output 11.967 CC menghasilkan daya sekitar 310 Kw (atau 422 HP) pada 2.000 RPM dan torsi tertinggi pada 1.900 Nm pada 1.100 RPM.
Dimensi ini chassis bus baru di 2.500 x 14,355 x 1,720 mm. (lebar x panjang x tinggi). Mesin pada Mercedes Benz OC 500 RF 2542 ini dikendalikan dan dikelola dengan sistem elektronik. Injeksi bahan bakar yang lebih tepat dan efisien dengan sistem pompa satuan untuk memastikan kinerja yang lebih baik, sehingga memperpanjang daya tahan mesin atau lebih awet.
Hebatnya lagi Mercedes Benz OC 500 RF 2542 ini sudah dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik dari mercedes benz yaitu:
1. Disk Break
2. Electronic Stability Program (ESP®) atau sistem anti-selip.
3. Sistem pengereman elektronik (EBS)
4. ABS (antilock Breaking System)
5. Retarder untuk memastikan daya pengereman dan ASR Sistem
pengereman.
untuk menambah kenyamanan juga menghadirkan transmisi semi otomatis (automated transmission). Transmisi ZF AS Tronic 12 dengan 12 percepatan membuat akselerasi mesin lebih halus. Bersama intarder deselarasi mesin untuk mendukung sistem pengereman juga lebih tidak terasa bagi penumpang. “Automated transmission ini jika dibandingkan yang manual lebih ekonomis, karena putaran mesin bisa terjaga saat perpindahan gigi. Ada pula Eco gear pada dashboard yang memberi peringatan kapan pengemudi pindah tuas persneling di posisi 1-2-3,.
Suspensi independen sudah disematkan pada as roda depan hal ini digunakan untuk memberikan kenyamanan pengemudi dan penumpang. Yang menarik dari Mercedes Benz OC 500 RF 2542 ini adalah pada poros roda ketiga yang dapat dikontrol baik untuk bergerak maju dan mundur, dengan sistem elektro-hidrolik. panjangnya bus 13,5 meter juga tidak akan menjadi masalah. Sebab poros ketiga dilengkapi penggerak. Walaupun gerakannya tak seperti poros pertama, namun poros ketiga yang bisa bergerak mengikuti pergerakan poros pertama bisa mempermudah manuver di bawah kecepatan 20 km/jam. Panjangnya chassis space-frame juga memungkinkan operator bus memuat bagasi lebih banyak dibandingkan bus 12 meter. jika bagasi diisi penuh 10 unit sepeda motor pun bisa masuk di dalamnya. Selain itu, fitur tambahan lain adalah level adjuster untuk suspensi udara yang memungkinan suspensi udara bisa diatur ketinggiannya. Fitur ini sangat membantu bus-bus dengan layanan antar kota antar provinsi.
Secara struktur OC 500 RF-2542 tak jauh berbeda dari pendahulunya OC 500 R-1836. Tiga sumbu roda ini secara teknis membuat titik beban bus terbagi merata sepanjang 13,5 m. "Dengan tiga sumbu roda chassis OC 500 RF-2542 ini bisa dibuat bus berlantai satu, juga cocok untuk bus tingkat wisata premiumBERIKUT CONTOH GAMBAR BIS DENGAN CHASSIS MERCEDES BENZ OC 500 RF 2542:
SUMBER:https://www.kaskus.co.id/thread/54bd7a5fbdcb17601f8b456c/sekarang-eranya-bus-bersumbu-tiga-triple-axle-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar